Thursday, April 27, 2017

Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Berbasis Web (Rangkuman)

Kebutuhan akan informasi yang cepat dan tepat telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat dunia. Jakarta yang merupakan ibu kota negara Indonesia sangat memerlukan SIG. SIG  adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi bereferensi geografis. Terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu data spasial dan data non-spasial. Sistem informasi geografis rumah sakit berbasis web ini juga menggunakan MapServer dan PostgreSQL yang merupakan aplikasi freeware dan opensource.

Pembuatan webgis ini memakai struktur navigasi, flowchart aplikasi yang tujuanya adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas. Pengumpulan data spasial yang berupa layer kota, jalan, dan titik, serta data non-spasial yang berupa data kota, data jalan, dan data rumah sakit. Aplikasi Webgis ini terdapat sistem manajemen database yang sudah ada di dalamnya.

Webgis ini memiliki fungsi utama sebagai sebuah sarana penyampaian informasi suatu tempat dengan memanfaatkan sebuah peta, yang dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan. Website ini dapat digunakan oleh pengguna yang ingin mengetahui informasi rumah sakit sekitar Jakarta, beserta letak dan arah menuju rumah sakit tersebut. Kelebihan dari webgis ini adalah tersedianya fasilitas radius dengan beberapa category sehingga lebih memudahkan bagi pengguna untuk mengetahui jarak terdekat dengan tempat yang dituju sesuai dengan category yang ada dan memiliki design yang menarik bagi pengguna. Kekuranganya ialah masih sedikitnya fasilitas yang disediakan dan cakupan informasi yang tidak terlalu luas.


Pengembangan webgis ini selanjutnya diharapkan menggunakan data  yang lebih lengkap dan akurat agar informasi yang disajikan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maksimal lagi. Diharapkan peta 3 dimensi akan digunakan webgis pada pengembangan selanjutnya sehingga tampak jelas objek yang aka ditampilkan, baik berupa gedung, rute jalan, serta sarana pendukung menuju tempat tersebut.

Saturday, April 15, 2017

Kejahatan TI (Teknologi Informasi)

KEJAHATAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI

Kebutuhan akan teknologi Jaringan Komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui Internet pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar, dan terpesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak di media Internet, masyarakat pun tak bisa berbuat banyak.

Seiring dengan perkembangan teknologi Internet, menyebabkan munculnya kejahatan yang disebut dengan “CyberCrime” atau kejahatan melalui jaringan Internet. Munculnya beberapa kasus “CyberCrime” di Indonesia, seperti pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadap transmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam programmer komputer. Sehingga dalam kejahatan komputer dimungkinkan adanya delik formil dan delik materil. Delik formil adalah perbuatan seseorang yang memasuki komputer orang lain tanpa ijin, sedangkan delik materil adalah perbuatan yang menimbulkan akibat kerugian bagi orang lain. Adanya CyberCrime telah menjadi ancaman stabilitas, sehingga pemerintah sulit mengimbangi teknik kejahatan yang dilakukan dengan teknologi komputer, khususnya jaringan internet dan intranet.

Karakteristik unik Kejahatan bidang TI :

a. Ruang Lingkup kejahatan
Bersifat global (melintasi batas negara) menyebabkan sulit menentukan yuridiksi hukum negara mana yang berlaku terhadapnya.
Sifat Kejahatan Tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat (non-violence), sehingga ketakutan terhadap kejahatan tersebut tidak mudah timbul.
b. Pelaku Kejahatan
Pelaku kejahatan ini tidak mudah didentifikasi, namun memiliki ciri khusus yaitu pelakunya menguasai penggunaan internet / komputer.
c. Modus Kejahatan
Modus kejahatan hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengerti dan menguasai bidang teknologi informasi.
d. Jenis Kerugian
Kerugian yang ditimbulkan lebih luas, termasuk kerugian dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Contoh kasus

Haikal Hacker Yang Membobol 4600 Web Hanya Lulusan SMP

Otak pelaku sindikat peretas atau hacker remaja terhadap situs jual beli tiket online, tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar, Haikal alias SH (19 th), berhasil dibekuk petugas Siber Bareskrim Polri di perumahan Pesona Gintung Residen, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/3/2017) siang.Tiga anak buahnya lebih dulu dibekuk di Balikpapan, Kalimantan Timur dua hari yang lalu.

Haikal terbilang hacker hebat. Sebab, usianya baru 19 tahun dan hanya lulusan SMP, tapi sudah berhasil meretas lebih 4.600 situs. Situs pemerintah pusat dan daerah hingga institusi Polri pernah dijebolnya.

Demikian disampaikan Kanit III Subdit I Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, AKBP Idam Wasiadi, saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (30/3/2017).Dari pemeriksaan ketiga tersangka, saudara SH selaku pembobol telah berhasil membobol lebih dari 4.600 situs. Di antaranya situs milik polri juga ada, situs milik pemerintah pusat dan daerah, beberapa situs luar negeri dan bahkan situs ojek inline juga dibobol," ungkap Rikwanto.

Haikal tidak semata bertujuan mencari keuntungan saat ingin menjebol suatu situs. Tapi, ia juga sering meretas suatu situs, seperti situs lembaga tertentu, demi "unjuk gigi".
"Untuk menunjukan kelasnya, bahwa dia bisa membobol situs tertentu dengan mudahnya," kata Rikwanto.

"Itu dari pengakuan mereka, mereka yang cerita. SH menceritakan itu ke mereka karena sudah saling percaya," sambungnya.

Yang tidak kalah hebat lagi, lanjut Rikwanto, Haikal bisa punya kemampuan atau skill meretas situs dari belajar artikel-artikel di mesin pencari Google secara otodidak.

Rikwanto pun tersenyum karena baru tahu situs institusinya dijebol oleh Haikal yang hanya seorang lulusan SMP.


"Kami baru tahu nanti kalau HS tertangkap, baru kita akan tahu bagaimana dia bisa masuk ke situs kami," kata Rikwanto seraya tersenyum.

Profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen. Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kesehatan, keuangan, militer, teknik designer, tenaga pendidik.Seseorang yang berkompeten di suatu profesi tertentu, disebut profesional.

istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.


Karakteristik Profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:

  1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
  2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
  3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
  4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
  5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional di mana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
  6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
  7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
  8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
  9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
  10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
  11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

Profesionalisme

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter­dapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional.


3 (Tiga) hal pokok yag ada pada seseorang professional

Profesional ialah seseorang yang memiliki tiga hal pokok yang ada didalam dirinya, yang diantaranya meliputi:
  • Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya.
  • Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya berwawasan mengenai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya.
  • Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika yang diterapkan didalam bidangnya.

 Berikut ini ciri-ciri professional
  1. Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.
  2. Memiliki kode etik.
  3. Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi.
  4. Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
  5. Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.
  6. Menjadi anggota organisasi dari profesinya.
Manfaat Bekerja Profesional

Sukses dalam bekerja merupakan dambaan semua karyawan atau pegawai. Sejalan dengan pengetahuan dan wawasan dalam bekerja tersebut karir ikut meningkat, target atau prestasi mudah tercapai dan taraf hidup semakin baik. Salah satu upaya untuk mencapai itu semua seseorang harus mampu bekerja secara profesional.


Bekerja profesional berarti melakukan semua aktifitas kehidupan dengan senantiasa memperhatikan kualitas maupun hasil. Dalam Islam istilah profesionalitas sering disepadankan dengan kata al-‘itqan. Itqan merupakan kosa kata bahasa arab yang secara sederhana dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan makna rapi atau profesional.

Etika

Etika (yunani kuno :"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, baik, buruk, salah, dan tanggung jawab.

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.


Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

Jenis-jenis etika

Etika dapat dityinjau dari beberapa pandangan. Dalams ejarah lazimnya pandangan ini dilihat dari segi filosofis yang melahirkan etika filosofis, ditinjau dari segi teologis yang melahirkan etika teologis, dan ditinjau dari pandangan sosiologis yang melahirkan etika sosiologis.

  • Etika filosofis

Etika filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata “philosophis” yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: “philos” yang berarti cinta, dan “sophia” yang berarti kebenaran atau kebijaksanaan. Etika filosofis adalah etika yang menguraikan pokok-pokok etika atau moral menurut pandangan filsafat. Dalam filsafat yang diuraikan terbatas pada baik-buruk, masalah hak-kewajiban, maslah nilai-nilai moral secara mendasar. Disini ditinjau hubungan antara moral dan kemanusiaan secraa mendalam dengan menggunakan rasio sebagai dasar untuk menganalisa.
  • Etika teologis

Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Etika ini memandang semua perbuatan moral sebagai:
  1. Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan kehendak Tuhan ataub sesuai dengan kehendak Tuhan.
  2. Perbuatan-perbuatan sbegai perwujudan cinta kasih kepada Tuhan
  3. Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri kepada Tuhan.
Orang beragama mempunyai keyakinan bahwa tidak mungkin moral itu dibangun tanpa agama atau tanpa menjalankan ajaran-ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber pengetahuan dan kebenaran etika ini adalah kitab suci.
  •  Etika sosiologis

Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat. Etika sosiologis memandang etika sebagai alat mencapai keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat. Jadi etika sosiologis lebih menyibukkan diri dengan pembicaraan tentang bagaimana seharusnya seseorang menjalankan hidupnya dalam hubungannya dengan masyarakat.
  • Etika Diskriptif dan Etika Normatif

Dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua macam etika, yaitu :

1. Etika Diskriptif
Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini berbicara tentang kenyataan sebagaimana adanya tentang nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu fakjta yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit. Dengan demikian etika ini berbicara tentang realitas penghayatan nilau, namun tidak menilai. Etika ini hanya memaparkab, karenyanya dikatakan bersifat diskriptif. 

2. Etika Normatif
Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak. Jadi etika ini berbicara tentang norma-norma yang menuntun perilaku manusia serta memberi penilaian dan hiambauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya Dengan. Demikian etika normatif memberikan petunjuk secara jelas bagaimana manusia harus hidup secara baik dan menghindari diri dari yang jelek.